Islamedia - Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Jakarta kembali menggelar kuliah perdana kursus singkat pemikiran Islam pada Rabu (06/12) lalu. Puluhan orang peserta hadir pada pembukaan perkuliahan SPI angkatan 7 di Aula INSISTS, Jakarta. Peserta sedianya akan menjalani masa kuliah dua semester selama 6 bulan. Dalam masa tersebut, peserta akan dibekali dengan berbagai materi keislaman dan sejumlah tugas yang menentukan kelulusannya.
Kepala SPI Pusat, Akmal Sjafril, dalam pengarahannya mengatakan, “Tidak perlu merasa terbebani dengan materi yang akan disampaikan. Ilmu itu semakin digali akan semakin banyak ditemukan hal baru. Wakafkan diri antum sekalian disini,” ujar Master Pemikiran Islam lulusan Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor ini.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Sekretaris SPI Jakarta, Tiara Yunanda, “Yang penting usahakan untuk selalu hadir dalam perkuliahan. Sayang sekali kalau materinya dilewatkan. Silabus itu sudah disusun dan semua materinya saling berkaitan,” ujarnya. Tiara juga menceritakan sedikit pengalamannya saat menempuh perkuliahan di SPI. Ia rela mengatur ulang semua jadwalnya agar bisa menghadiri perkuliahan.
Eva Septiana, salah seorang peserta SPI Angkatan ke-7, berpendapat bahwa cara lulus SPI adalah dengan selalu optimis dan banyak membaca. “Saya juga yakin Allah akan memberikan kemudahan dalam memahami setiap materi,” ujarnya.
Eva yang sangat terkesan dengan pertemuan perdana ini merasa senang bertemu dengan saudara-saudara baru dan para aktivis dari berbagai komunitas. Eva berharap setelah lulus SPI ia dapat menyampaikan tentang Islam yang kaffah di lingkungan terdekatnya. [islamedia/abe/putri]
Kepala SPI Pusat, Akmal Sjafril, dalam pengarahannya mengatakan, “Tidak perlu merasa terbebani dengan materi yang akan disampaikan. Ilmu itu semakin digali akan semakin banyak ditemukan hal baru. Wakafkan diri antum sekalian disini,” ujar Master Pemikiran Islam lulusan Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor ini.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Sekretaris SPI Jakarta, Tiara Yunanda, “Yang penting usahakan untuk selalu hadir dalam perkuliahan. Sayang sekali kalau materinya dilewatkan. Silabus itu sudah disusun dan semua materinya saling berkaitan,” ujarnya. Tiara juga menceritakan sedikit pengalamannya saat menempuh perkuliahan di SPI. Ia rela mengatur ulang semua jadwalnya agar bisa menghadiri perkuliahan.
Eva Septiana, salah seorang peserta SPI Angkatan ke-7, berpendapat bahwa cara lulus SPI adalah dengan selalu optimis dan banyak membaca. “Saya juga yakin Allah akan memberikan kemudahan dalam memahami setiap materi,” ujarnya.
Eva yang sangat terkesan dengan pertemuan perdana ini merasa senang bertemu dengan saudara-saudara baru dan para aktivis dari berbagai komunitas. Eva berharap setelah lulus SPI ia dapat menyampaikan tentang Islam yang kaffah di lingkungan terdekatnya. [islamedia/abe/putri]
0 Response to "Wakaf Diri, Kunci Lulus SPI"
Post a Comment