Luar angkasa masih menyimpan banyak misteri bagi umat manusia, dan kebanyakan misteri tersebut sangat berbahaya.
Seiring dengan rencana Amerika untuk membawa manusia untuk mendarat di Mars, maka penelitian terhadap perjalanan di luar angkasa pun semakin gencar dilakukan.
Salah satunya adalah yang dilakukan oleh para astronot di Internasional Space Station (ISS) atau stasiun luar angkasa yang mengorbit di Bumi.
Mereka melakukan eksperimen dengan cacing pipih untuk memelajari efek microgravity atau tanpa beban yang akan dialami semua manusia yang akan pergi ke Mars. Cacing pipih (D.Japonica) ini dipelajari selama lima minggu di luar angkasa, di mana mereka dihadapkan dalam kondisi tanpa beban dan micro geomagnetic.
Beberapa dari cacing tersebut dibiarkan utuh, namun sebagian besar dari cacing itu dipotong menjadi dua bagian.
Mereka dipotong karena para peneliti ingin memelajari bagaimana mereka akan regenerasi dalam kondisi ekstrim seperti di luar angkasa.
Cacing pipih dipilih karena mereka memiliki kemampuan regenerasi paling hebat dari semua makhluk yang ada di Bumi.
Setelah 5 minggu di luar angkasa, para cacing tersebut kemudian di bawa kembali ke Bumi untuk dipelajari lebih lanjut selama 20 bulan.
Di Bumi, cacing-cacing tersebut dibandingkan dengan cacing yang berada di Bumi.
Hasilnya sungguh luar biasa!
Para cacing yang berasal dari luar angkasa dan dipotong, malah beregenerasi dengan cara menumbuhkan kepala baru.
Sehingga dari 1 cacing yang dipotong masing-masing potongan badannya memiliki sepasang kepala! Artinya dari 1 cacing jadi ada 2 cacing dengan 4 kepala!
Cacing pipih memang memiliki kemampuan untuk menumbuhkan kepalanya kembali (bahkan dengan memori yang sama dan utuh!), namun untuk sebuah makhluk untuk memiliki sepasang kepala adalah sesuatu yang sangat langka. Selain keanehan itu, 10 dari cacing yang berasal dari luar angkasa menunjukkan perilaku yang aneh saat ditempatkan di air hangat, mereka akan terlihat bengong tak bergerak selama beberapa jam sebelum akhirnya kembali normal.Efek luar angkasa juga memengaruhi metabolisme dan pencernaan mereka. Untuk saat ini, perjalanan luar angkasa bagi manusia masih banyak hambatan, namun penelitian terhadap para cacing ini berarti selangkah lebih maju menuju Mars. (*)
0 Response to " Di Luar Angkasa, Cacing Ini Berubah Menjadi Punya Dua Kepala "
Post a Comment