Cek higienis produk napkin yang Anda pakai! Karena menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan penderita kanker mulut rahim NO.1 di dunia, dan 62% salah satunya diakibatkan oleh penggunaan produk pembalut yang tidak berkualitas!
Di RSCM: 400 pasien kanker leher rahim baru setiap tahun. Di RSCM kematian akibat kanker serviks sekitar 66%. Mayoritas penderita datang dalam kondisi stadium lanjut. Tingkat kesadaran deteksi dini masih rendah.
> Cara pengecekan:
1. Sobek produk pembalut Anda, ambil bagian inti didalamnya.
Di RSCM: 400 pasien kanker leher rahim baru setiap tahun. Di RSCM kematian akibat kanker serviks sekitar 66%. Mayoritas penderita datang dalam kondisi stadium lanjut. Tingkat kesadaran deteksi dini masih rendah.
> Cara pengecekan:
1. Sobek produk pembalut Anda, ambil bagian inti didalamnya.
2. Ambil segelas air putih. Usahakan gunakan gelas transparan sehingga lebih jelas.
3. Ambil sebagian dari lembaran inti pembalut Anda dan celupkan ke dalam air tersebut. Aduk dengan sumpit.
4. Lihat perubahan warna air (karena kalo higienis dan bersih,seharusnya air akan tetap jernih).
5. Lihat apakah produk tersebut tetap utuh atau hancur seperti pulp. Jika hancur dan airnya keruh, berarti Anda menggunakan produk yang kurang berkualitas, dan banyak mengandung pemutih (byclean)/kaporit. Dan bisa juga pembalut tersebut menggunakan bahan kertas daur ulang.
Coba anda bayangkan setiap bulan selalu menggunakan pembalut yang terbuat dari kertas daur ulang, bahan kurang berkualitas dengan proses pembuatan menggunakan bahan kimia yang berbahaya!?
6. Dan dari produk yang kurang berkualitas tersebutlah yang sering menyebabkan di bagian intim wanita selalu mengalami banyak masalah:
– Keputihan
– Gatal-gatal
– Iritasi
– dan lain-lain.
MENGAPA WANITA MUDAH TERINFEKSI BAKTERI ?
Tahukah Anda bahwa menurut penelitian terdapat sebanyak 107 bakteri per milimeter persegi ditemukan di atas pembalut wanita biasa, kondisi inilah yang membuat pembalut biasa menjadi sumber sarang pertumbuhan bakteri merugikan, meski pembalut biasa hanya dipakai selama 2 jam saja.Bayangkan banyaknya bakteri pada permukaan seluas pembalut, apalagi jika dipakai lebih dari 2 jam.
PERLU DIKETAHUI OLEH SEMUA WANITA
1. Kemungkinan seorang wanita terkena infeksi vagina adalah 83%. Berarti 2 dari 10 wanita menderita infeksi vagina meskipun disadari atau tidak.
2. 62% infeksi vagina tersebut disebabkan karena penggunaan pembalut berkualitas rendah.
3. Rata-rata setiap wanita membutuhkan 3-6 hari dalam sebulan untuk perawatan infeksi vagina.
4. Jika seorang wanita terinfeksi vagina sejak usia 20 tahun maka dibutuhkan waktu sedikitnya 6 tahun dalam hidupnya hanya untuk pengobatan dan perawatan infeksi vagina. Semakin cepat diketahui adanya infeksi vagina dan semakin cepat diatasi maka semakin baik.
Jadi saudariku, sayangi dirimu dengan peduli apa yang kamu pake, termasuk yang satu itu..
Tahukah Anda bahwa menurut penelitian terdapat sebanyak 107 bakteri per milimeter persegi ditemukan di atas pembalut wanita biasa, kondisi inilah yang membuat pembalut biasa menjadi sumber sarang pertumbuhan bakteri merugikan, meski pembalut biasa hanya dipakai selama 2 jam saja.Bayangkan banyaknya bakteri pada permukaan seluas pembalut, apalagi jika dipakai lebih dari 2 jam.
PERLU DIKETAHUI OLEH SEMUA WANITA
1. Kemungkinan seorang wanita terkena infeksi vagina adalah 83%. Berarti 2 dari 10 wanita menderita infeksi vagina meskipun disadari atau tidak.
2. 62% infeksi vagina tersebut disebabkan karena penggunaan pembalut berkualitas rendah.
3. Rata-rata setiap wanita membutuhkan 3-6 hari dalam sebulan untuk perawatan infeksi vagina.
4. Jika seorang wanita terinfeksi vagina sejak usia 20 tahun maka dibutuhkan waktu sedikitnya 6 tahun dalam hidupnya hanya untuk pengobatan dan perawatan infeksi vagina. Semakin cepat diketahui adanya infeksi vagina dan semakin cepat diatasi maka semakin baik.
Jadi saudariku, sayangi dirimu dengan peduli apa yang kamu pake, termasuk yang satu itu..
Semoga bermanfaat,,,,,
0 Response to "--PENTIIIING !!! KHUSUSNYA UNTUK WANITA, Hati-Hati Dengan Pembalut Anda !!--"
Post a Comment