Kalau Satu Hari Nanti, Dua Orang yang Melahirkan dan Membesarkanmu Telah Tiada, Lihat Apa yang Akan Terjadi! 100% Orang yang Baca Akan Menangis!

Jika dunia ini tidak ada lagi yang setiap detik memikirkanmu, mengaturmu, gak peduli kamu kurus gendut sakit sehat, makan apa, tidur dimana, kamu akan merasa kehilangan.
Rewelin orang lain itu sebenarnya melelahkan, siapa sih yang suka rewelin orang lain, selain orangtuamu sendiri?
Itulah tanda cinta meraka untukmu, cintailah mereka ketika mereka ada di dunia ini.

Dunia ini, selain orangtuamu, siapa yang selalu memikirkanmu selain mereka? yang selalu memanggil nama panggilanmu di rumah?
Berbaktilah, tanya kabar papa mamamu selalu karena ketika kamu tidak disamping mereka, percayalah mereka tetap khawatir dengan keadaanmu.
Teleponlah mereka seminggu 2 kali.

Jika orangtuamu sudah meninggal, tidak ada lagi orang yang akan ngomelin kamu, jadi jangan sakiti hati mereka.
Bahagiakanlah mereka, ketika mereka masih ada.
Jangan pakai alasan, kerja, reunian teman karena, hilang teman, masih ada teman baru, kehilangan kerja, masih bisa cari yang baru,
tetapi kalau sudah kehilangan orangtuamu? Mau cari dimana pengganti mereka?

Jangan berteman dengan orang yang tak bisa menghormati orangtuanya.
Jangan menikah dengan pria/wanita yang tidak bisa menghormati orangtuanya.
Orangtua memarahimu, memukulmu, bukan karena mereka benci, tetapi ingin kamu menjadi kuat dan tidak  mengandalkan mereka selalu, karena mereka tahu, suatu hari nanti, mereka akan pergi meninggalkanmu.
Hanya mereka, yang memukul dengan kasih, memarahi dengan cinta.
Pikirkan, selain papa mamamu, siapa yang mau melakukan hal ini semua?

Kalau 1 hari, orang yang melahirkan dan membesarkanmu sudah tiada,
tidak ada orang yang menemanimu ngobrol lagi, memanggil nama kecilmu, mengajakmu makan.
Sadarlah, usapkan airmatamu, majulah dengan keberanian, kita semua akan menghadapi hari itu.

Jangan menyesal ketika mereka telah tiada, dengan air mata yang membasahi wajahmu di depan nisan mereka,
itu semua tak berguna.
Hal yang paling berguna dan berbakti adalah, melukiskan senyuman di wajah mereka ketika mereka masih ada di dunia ini.

Setiap kali aku membuka komputer, main games, pasti papa atau mamaku akan menyuruhku berhenti.
Disitu, aku pasti ngeluh karena aku ingin main game, tidak ada kebebasan!
Sampai 1 hari, papa masuk rumah sakit dan mama harus ke nginap juga merawat mama, disitulah aku merasakan apa itu kebebasan!

Tapi tak seenak yang aku duga.
Setiap hari aku harus pergi sekoalh sendiri, pulang ke rumah, tidak ada orang yang menyambutku,
aku harus pergi beli makan sendiri, makanan enakpun tak bisa aku sharingkan ke orang lain di rumah.
Setiap hari, kerjaku hanya main game, tidak ada yang dengar kata - kata sombongku ketika menang melawan bos.
Hanya suara mobil dan canda tawa tetangga yang aku dengar setiap hari.
Hari ke-4, tidak adanya papa mama di rumah, aku yang takut petir mulai ketakutan ketika hujan besar melanda kotaku.
Petir yang sangat keras menyambar dimana - mana.
Aku hanya bisa tidur di ranjang, menutup selimut, dan teriak sekeras mungkin setiap kali petir menyambar!
Saat seperti inilah aku baru sadar, setiap kali aku takut, butuh tangan yang melindungi, ada tangan papa mama yang selalu merangkul aku.
Aku kangen mereka... Aku gak mau kehilangan mereka! Aku sayang mereka...

Mungkin satu hari nanti, mereka akan meninggalkan kita, tapi aku gak bisa terperangkap oleh perasaan ini.
Aku harus kuat, tidak boleh mneyerah! Meskipun orangtuaku tidak ada disisiku, aku harus berjanji, aku akan membanggakan mereka!

Bersyukurlah akan keluargamu, yang masih bisa menemanimu.
Luangkan waktumu untuk ngobrol dengan mereka, menemani mereka.

Kalau ada 1 hari, kamu rasa mereka sudah tidak suka keluar rumah,
percayalah, itulah namanya dengan penuaan. Mereka mulai menua,
mulai lemah, mereka butuh kamu untuk kelanjutan hidup mereka.

Jangan mengeluh mereka bau, mereka ngompol. Itu bukan kehendak mereka sendiri.
Bersabarlah, seperti bagaimana mereka bersabar membesarkanmu.
Bersihkan tubuh mereka, sebagaimana mereka membersihkanmu ketika masih bayi.
Suapin mereka dengan penuh kesabaran dan cinta, karena itu juga yang mereka melakukan hal itu ketika kamu masih bayi.
Jika mereka sudah tak bisa lagi berjalan, maukah kamu menggendong mereka melihat dunia? Sebagaimana dulu kamu masih bayi, mereka membawamu kemanapun meskipun mereka capek?

Kalau satu hari nanti, ketika kamu tua, kamu berharap diperlakukan seperti apa?
Hidup itu tabur tuai, apa yang kamu taburkan sekarang, itulah yang akan kamu tuai.

Nak, ketika kamu kamu, mereka sudah meluangkan waktu mereka mengajarimu berbicara, makan, pakai garpu dan sendok.
Mengajari pakai baju, melipat kertas, memakai sepatu, menyisir rambut.
Mereka juga sangat bersabar ketika kamu ngomong gak jelas ketika bayi, karena itu bersabarlah kalau mereka juga sudah mulai ngomong tidak jelas.

Ingat lagu pertama yang kamu bisa? Itu pasti diajarin oleh papa mamamu bukan?
Ingat pelukan pertama yang hangat? Itu juga pelukan pertama dari mereka.
Masa kecilmu, tidak akan terlepas dari peran orangtuamu.

Nak,
Sekarang aku sering lupa barang - barangku.
Waktu makan, aku sering mengotori bajuku.
Tanganku tak berhenti gemetar,
Jangan kejar aku, bersabarlah dan lembutlah kepadaku.
Asalkan bersamamu saja, aku merasa aku orang yang paling beruntung di dunia ini.

Anakku!
Seperti sekarang ini, kakiku sudah tak sekuat dulu lagi.
Jadi, tolong pegang erat tanganku.
Temani aku yang berjalan sangat pelan ini.
Seperti dulu, bagaimana aku menemanimu berjalan selangkah demi selangkah.

Berbaktilah kepada orangtua, karena itulah akan dipelajari oleh anakmu kelak.

Menemani, adalah hasil terbaik dari surga,
berbakti, adalah balas budi yang paling bearti.
Dengan cerita pendek ini,
aku mendoakan semua orangtua yang ada di dunia ini,
selalu sehat walafiat!
Hormatilah ayah dan ibumu sudah lanjut umurmu ditanah yang telah diberikan kepadamu.

0 Response to " Kalau Satu Hari Nanti, Dua Orang yang Melahirkan dan Membesarkanmu Telah Tiada, Lihat Apa yang Akan Terjadi! 100% Orang yang Baca Akan Menangis! "

Post a Comment

Popular Posts

Archive

Recent

Comments